Menggeluti Kerajinan Kulit Domba Lokal Berpontensi Kelas Dunia

Menggeluti Kerajinan Kulit Domba Lokal Berpontensi Kelas Dunia

Indonesia, tanah air tercinta, sangat kaya akan akan hasil alam juga tidak kalah dengan kreasi kerajinan tangan yang sudah banyak menjajaki tangga dunia.

Pada kesempatan kali ini, kami ingin memperkenalkan salah satu kreasi kerajinan tangan berbahan kulit domba yang telah berhasil menembus pasar Jepang yang terkenal dengan standar yang ketat akan kualitas produk yang harus bermutu tinggi dan excellency dalam kecapakapan proses pembuatan.

Deer Fashion, berdiri ditahun 1993 di ibu kota, dimana bermula dengan ide membuat jaket kulit berkualitas berbahan kulit domba yang berasal dari domba lokal di Jawa Barat, Garut.

Pendiri, Ir. Era Irhamni dan Ir. Dedi R. Radjadi, keduanya adalah insiyur perternakan lulusan IPB. Empat tahun belajar tentang peternakan dan mengetahui keadaan dan perkembangan peternakan di Indonesia, mereka paham sekali akan potensi kulit domba lokal berasal Garut.

Awal berdiri dan merintis.

Pada awal berdiri, Era mencoba untuk membuat 8 buah jaket pria berbahan kulit domba lalu  dengan memanfaat jaringan pertemanan, kedelapan jaket tersebut dititipkan di sebuah departmen store yang pada masa itu sedang naik daun di Jakarta.

Tidak sampai 2 minggu, jaket-jaket tersebut terjual habis.

Berawal dari situ, Deer Fashion mulai berkembang. Uang yang didapat dari penjualan kedelapan jaket tersebut diputar kembali sebagai modal sehingga dapat memproduksi lebih banyak jaket untuk dijual.

Usaha semakin terus berjalan, produk Deer Fashion berkembang tidak hanya menjual jaket kulit saja namun juga memproduksi dan menjual tas handbag wanita dengan khas anyaman kulit. Peminat tas ini ternyata mampu mengalahkan peminat jaket kulit, sehingga perlahan fokus produk bergeser dan akhirnya Deer Fashion berkembang menjadi salah satu penghasil tas kulit domba berkualitas tingggi yang mampu menembus pasar Jepang hingga saat ini.

Alasan memilih kulit domba.

Pada umumnya produk berbentuk tas kulit biasanya menggunakan cowhide atau kulit sapi yang sudah terbukti memiliki kekuatan dan ketahanan yang luar biasa sehingga usia tas kulit yang dibuat dengan menggunakan kulit sapi dapat berumur panjang dan tahan lama terhadap kerusakan.

Namun terdapat dua kelemahan terbesar yang dimiliki oleh tas kulit yang terbuat dari kulit sapi, yaitu berat dan tidak terlalu lentur. Berbeda sekali dengan kulit domba yang berpori-pori kecil sehingga sentuhannya terasa halus, beratnya ringan, dan lentur sehingga lebih mudah untuk diolah menjadi tas berbentuk apapun.

Deer Fashion yang unggul dengan tas handbag untuk wanita, kulit domba sangat cocok sekali digunakan karena kebanyak wanita juga tidak mau membawa tas yang terlalu berat dan sentuhannya yang halus membawa rasa kemewahan terhadap pemakainya.

Pemeliharaan terhadap tas kulit domba cenderung lebih mudah dibandingkan dengan pemeliharaan terhadap tas kulit yang terbuat dari kulit sapi. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan penting saat memilih kulit domba sebagai bahan utama dalam pembuatan tas kulit keluaran Deer Fashion. Pendiri ingin pelanggan dapat menikmati tas kulit yang dimilikinya tanpa harus terlalu berpikir banyak dan mengeluarkan banyak uang dalam pemeliharaannya.

Membangun standar kualitas yang luar biasa.

Mencapai prestasi untuk menerima sebuah penghargaan berkelas dunia terhadap kualitas produk yang tinggi tentu saja tidak mudah.

Mencapai standar kualitas yang luar biasa ini tentu saja tidak dicapai dalam 1 malam, melainkan bertahun-tahun pengalaman dan kegagalan yang dialami.

Berbagai metode banyak dilakukan juga seleksi dalam pemilihan material yang digunakan dalam proses pembuatan hingga perakitan sebuah tas, banyak memberi banyak pelajaran dan nilai yang berharga sehingga dapat melahirkan sebuah standar kualitas yang luar biasa.

Menembus pasar Jepang.

https://www.instagram.com/p/BXH9r11hzKg/

Pada tahun 2006, Deer Fashion mendapat undangan dari Kementrian Perdagangan Indonesia untuk berpartisipasi dalam sebuah acara trade exhibition bernama Tokyo International Gift Show.

Memenuhi undangan tersebut, Deer Fashion mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan produknya kepasar Jepang. Bertemu dengan banyak pengusaha Jepang, tentu saja pendiri memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membuka jalan agar produk tas kulit yang dihasilkan dapat masuk dan diterima oleh pasar Jepang.

Berhasil menggaet salah satu perusahaan tas kulit terbaik Jepang, Kitamura, Deer Fashion mendapatkan pesanan tas anyaman kulit dalam jumlah besar untuk dipedagangkan di sebuah department store ternama di Jepang. Bermulai dari sinilah Deer Fashion berhasil menembus pasar Jepang hingga mendapatkan sertifikasi jaminan kualitas berstandar Jepang.

Meraih penghargaan lokal dan international.

Certificate of Excellency of Quality
Gambar: deerfashion.co. Sertifikasi Standar Kualitas Produk dari Jepang.

Lima buah penghargaan berhasil dan sebuah sertifikat kualitas dari Jepang diraih Deer Fashion. Penghargaan-penghargaan ini tentu saja menjadi sebuah nilai pembuktian dan pengakuan bagi produk yang dihasilkan.

Berikut ini adalah daftar penghargaan dan sertifikat yang diterima Deer Fashion:

  1. Second Winner of Leather Contest of 2006 by SMEs
  2. Second Winner of Leather Contest of 2007 by SMEs
  3. Penghargaan Karya Kriya Unggulan Tahun 2009 dari Dewan Kerajinan Nasional
  4. Certificate of Excellency of Quality from Japan
  5. World Craft Council Awards 2014, Winner of The Award of Excellence
  6. Penghargaan Karya Kriya Unggulan Tahun 2017 dari Dewan Kerajinan Nasional

Penghargaan-penghargaan tersebut semakin membuka banyak pintu bagi Deer Fashion untuk berkembang dan menjadi salah satu produk unggulan tas kulit lokal terbaik di Indonesia.

Peminat lokal terhadap produk Deer Fashion juga semakin bertambah banyak dibandingkan sebelumnya dimana peminatnya lebih banyak orang asing.

Berkembang dengan inovasi.

Berkembangnya usaha juga membuat Deer Fashion terdorong untuk melakukan inovasi terhadap produk yang dihasilkan.

Selain tas kulit dengan khas anyaman, daftar produk Deer Fashion bertambah dengan jenis lainnya seperti jahit kerut, patchwork, pattern patchwork, campuran kanvas dengan kulit domba, campuran kanvas dengan batik, dan masih banyak lagi.

Variasi produk ini bermunculan dari hasil pengamatan terhadap permintaan pasar lokal.

Jatuh bangun menjalankan usaha.

Menjalankan usaha hingga berhasil tentunya tidak mudah dan tidak selalu berjalan mulus.

Sebelum mencapai banyak pernghargaan, menarik peminat lokal orang Indoneisa cukup sulit bagi Deer Fashion. Inilah adalah salah satu penyebab kenapa dulu Deer Fashion lebih banyak memiliki pelanggan orang asing.

Banyak cara telah dicoba dari mulai menambah variasi produk seperti jaket wanita, sepatu kulit untuk wanita, dompet kulit, aksesoris berbahan kulit domba, dan lain sebagainya. Namun memiliki banyak variasi produk juga belum dapat berhasil menarik banyak peminat lokal, terlebih lagi profuk kulit ditahun 90an memang tergolong sebagai barang mewah.

Hal ini tentu saja tidak membuat pendiri menyerah. Semakin banyaknya orang asing yang bermukim di Jakarta sebagai peminat produk juga membawa keberuntungan bagi nama Deer Fashion sendiri. Pelanggan asing mulai menyebarkan nama Deer Fashion melalui mulut ke mulut bahkan tanpa disadari dan diminta oleh pendiri. Pelanggan-pelanggan asing sudah banyak yang puas dan percaya dengan produk keluaran Deer Fashion, hal inilah yang menjadi salah satu faktor bagi Deer Fashion untuk mendapatkan banyak undangan untuk berpartisipas dalam berbagai trade show di luar negeri seperti Jepang, Belanda, German, dan Korea.

Deer Fashion saat ini.

Saat ini Deer Fashion memiliki show room yang berlokasi di Jakarta Selatan. Di show room tersebut Anda dapat membeli produk Deer Fashion yang tersedia dalam berbagai macam pilihan model.

Sebagian produk unggulan milik Deer Fashion dapat dilihat pada website Deer Fashion.