Mengenal Keragaman Budaya Indonesia yang Sangat Kaya

Mengenal Keragaman Budaya Indonesia yang Sangat Kaya

Ragam budaya dan seni di Indonesia sangat kaya. Dari Aceh hingga Papua, ada berbagai tradisi dan adat istiadat yang sarat dengan nilai-nilai. Bagi masyarakat setempat, kebudayaan dapat dimaknai sebagai pedoman atau cara berlaku, bersikap, dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari.

Meskipun baru resmi menyatakan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, kebudayaan Indonesia telah ada jauh sebelum itu. Kebudayaan Indonesia bukan hanya merupakan budaya asli pribumi, tetapi juga berasal dari pengaruh budaya Tionghoa, India, Arab, dan Eropa.

Nah, untuk mengetahui lebih jauh mengenai keragaman budaya Indonesia, berikut ulasan lengkap seni dan budaya dari 34 provinsi yang ada di Tanah Air.

Provinsi Aceh

Aceh adalah provinsi yang terletak di bagian paling utara Pulau Sumatera. Ada setidaknya 10 suku asli yang terdapat di Aceh, yaitu Aceh, Kluet, Tamiang, Alas, Gayo, Aneuk Jamee, Haloban, Julu, Devayan, dan Sigulai. 

Bahasa yang umum digunakan adalah bahasa Aceh dengan berbagai dialek lokal, yaitu Aceh Rayeuk, Pidie, dan Aceh Utara. Ada juga yang menggunakan bahasa Gayo dengan dialek Gayo Lut, Gayo Deret, dan Gayo Lues. 

Ada sejumlah tradisi dan adat istiadat yang masih dijalankan oleh masyarakat Aceh. Salah satunya, upacara Troen Bak Tanoeh yang melambangkan kesucian ibu setelah persalinan.

Ada pula berbagai ritual yang diadakan pada saat prosesi perkawinan di Aceh, yaitu Jak Ba Ranub, Meugatip, Malam Inai, Koh Andam, Seumono Dara Baro, Wo Linto, dan Tueng Dara Baro. Tradisi lain adalah Meugang, Madeueng, Keuneunong, Khanduri Laot, Peusijuek, dan Seumeuleung.

Pakaian-Adat-Aceh-Pria-Wanita
Pakaian adat Aceh.

Senjata tradisional dari Aceh adalah rencong. Senjata ini mirip belati dan dimiliki oleh hampir semua laki-laki di Aceh. Sementara itu, pakaian adat Aceh untuk perempuan disebut Dara Baro dan untuk laki-laki disebut Linto Baro

Senjata Rencong Aceh
Senjata Rencong Aceh

Lagu daerah yang populer dari Aceh adalah Bungong Jeumpa, Tawar Sadenge, dan Aceh Lon Sayang. Alat musik tradisional dari kota yang dijuluki Serambi Mekkah ini, antara lain bereguh, canang, dan celempong.

bereguh
Alat Musik Bereguh

Provinsi Sumatera Utara

Provinsi Sumatera Utara berbatasan dengan Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Barat. Di Sumatera Utara, ada beberapa suku asli, yaitu Batak Toba, Batak Karo, Batak Angkola, Batak Mandailing, Batak Simalungun, Batak Pakpak, dan Nias.

Suku Batak
Suku Batak

Bahasa yang digunakan di provinsi ini adalah bahasa Batak, yang terbagi atas lima dialek, yaitu dialek Toba, dialek Mandailing, dialek Simalungun, dialek Pakpak (Dairi), dan dialek Karo. Selain itu, ada juga bahasa Nias yang dituturkan oleh masyarakat di Pulau Nias.

Dengan keragaman suku budaya di Sumatera Utara, ada berbagai tradisi yang masih diselenggarakan hingga saat ini. Salah satunya, tradisi Hombo Batu di Pulau Nias yang menyimbolkan kedewasaan laki-laki.

Tradisi Hombo Batu di Nias
Hombo Batu di Pulau Nias

Ada pula tradisi Mangebang Solu, yaitu melepas perahu pertama kali ke air. Biasanya ini dilakukan oleh masyarakat yang berada di sekitar Danau Toba. Anda juga pasti pernah mendengar atraksi menarik dari Sumatera Utara, yaitu Sigale-gale.

Boneka Sigale Gale
Boneka Sigale Gale

Senjata tradisional yang berasal dari Sumatera Utara, khususnya masyarakat Batak, adalah Piso Gaja Dompak. Untuk pakaian adat, masyarakat asli dari Sumatera Utara akrab dengan kain Ulos. Kain ini selalu digunakan dalam berbagai ritual dan upacara.

Kain Ulos
Kain Ulos

Lagu daerah yang terkenal dari Sumatera Utara, antara lain berjudul Butet, Sinanggar Tulo, Dago Inang Sarge, Leleng Ma Hupaima, dan Ramba Dia. Sementara itu, alat musik tradisionalnya adalah gordang, garantung, taganing, hapetan, dan sarune bolon.

Sarune Bolon
Sarune Bolon

Provinsi Sumatera Barat

Terletak di pesisir barat Pulau Sumatera, Sumatera Barat berbatasan dengan empat provinsi, yaitu Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Bengkulu. Penduduk asli di daerah ini antara lain etnis Minangkabau dan suku Mentawai. Bahasa yang digunakan dalam keseharian adalah bahasa Minangkabau dengan jenis dialek Bukittinggi, dialek Pariaman, dialek Pesisir Selatan, dan Payakumbuh.

Suku Minangkabau
Suku Minangkabau

Suku Mentawai
Suku Mentawai di Kepulauan Mentawai

Salah satu tradisi yang umum dilaksanakan di Sumatera Selatan adalah tradisi Pacu Jawi, yaitu balapan sapi. Tradisi ini dilakukan setelah masa panen padi dan sebelum masa bercocok tanam. Tradisi lainnya adalah Tabuik, yaitu upacara untuk menghormati cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib.

Pacu Jawi
Pacu Jawi. Sumber: Dularif at Devianart

Ada pula tradisi unik dari suku Mentawai yaitu Tradisi Gigi Runcing. Sementara itu, di Solok ada tradisi Makan Bajamba dan di Payakumbuh ada tradisi Batagak Panghulu

Makan Bajamba
Makan Bajamba di Tanah Minang

Batagak Panghulu
Upacara Batagak Panghulu

Senjata tradisional dari Sumatera Barat adalah keris dan kerambit. Kerambit adalah senjata berupa pisau kecil yang berbentuk melengkung dan sangat tajam. Nah, pakaian tradisional dari Sumatera Barat adalah Penghulu (untuk laki-laki) dan Baju Kurung (untuk perempuan).

Jika ingin mengenal Sumatera Barat dari seni musik, Anda bisa mendengarkan Ayam Den Lepeh, Badindin, Bareh Solok, Kampuang Nan Jauh di Mato, dan Kambanglah Bungo. Untuk alat musik, ada saluang, bansi, talempong, rabab, dan tambua.

Provinsi Riau

Ada sejumlah suku penduduk asli yang terdapat di Provinsi Riau, antara lain suku Akit, suku Talang Mamak, suku Laut, dan Orang Sakai. Namun, sebagian penduduknya juga berasal dari daerah lain, misalnya suku Jawa, suku Minangkabau, suku Batak, dan suku Banjar. Bahasa yang digunakan sehari-hari oleh penduduk di Riau adalah bahasa Melayu dan bahasa Indonesia.

Suku Akit - Keragaman Budaya Indonesia
Suku Akit – Keragaman Budaya Indonesia

Suku Talang Mamak
Suku Talang Mamak

Suku Laut
Suku Laut

Orang Sakai
Orang Sakai. Sumber: Riau Televisi

Nah, salah satu tradisi yang bisa dijumpai Riau adalah upacara adat Upah-Upah yang dilakukan suku Sakai. Ada pula ritual adat Gawai Gedang di Talang Mamak dan Budaya Mandi Safar di Desa Tanjung Punak, Kabupaten Bengkalis. 

Kebiasaan lain yang dilakukan oleh masyarakat lokal di Riau adalah tradisi Berkapur Sirih, yaitu mengunyah sirih sebagai bagian dari penghormatan terhadap tamu.

Senjata tradisional yang berasal dari Riau adalah pedang jenawi dan badik. Pedang jenawi digunakan oleh para panglima pada zaman lampau, sedangkan badik berbentuk seperti keris yang biasa digunakan saat berperang.

Untuk pakaian tradisional, para laki-laki mengenakan Teluk Belanga, sedangkan para perempuan mengenakan Kebaya Labuh. Sementara itu, kain khas dari Riau adalah kain tenun songket. 

Lagu daerah dari Riau, antara lain Lancang Kuning, Soleram, Kutang Barendo, Rang Talu, dan Anak Igat. Alat musik tradisional adalah nafiri, canang, tetawak, lengkara, kompang, rebab, serunai, gambus, dan sebagainya.

Provinsi Kepulauan Riau

Kepulauan Riau merupakan pemekaran dari Provinsi Riau yang terdiri atas lima kabupaten dan dua kota. Sekitar 30% dari penduduk di Kepulauan Riau adalah suku Melayu.

Suku asli lainnya adalah suku Laut, suku Duano, suku Orang Hutan, dan suku Akit. Namun, sebagian besar penduduk lokal menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa sehari-hari.

Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di Kepulauan Riau, antara lain Basuh Lantai dan Haul Jama’ di Lingga, Tepuk Tepung Tawar, Kenduri Laut, dan Silat Pengantin. Di antara tradisi tersebut, Tepuk Tepung Tawar merupakan ritual yang diadakan dalam berbagai acara penting.

Ritual lain yang dikenal dari Kepulauan Riau adalah Pengobatan Berjenjang. Ini merupakan ritual pengobatan klasik dari lereng Gunung Daik, Lingga. Ritual ini dilakukan selama tiga hari tiga malam selama berturut-turut. Unsur pendukung ritual ini adalah tari dan musik.

Senjata tradisional dari Kepulauan Riau adalah beladau, yaitu pisau tajam sepanjang 24 cm yang digunakan sebagai pertahanan diri. Sementara itu, pakaian adat masyarakat Kepulauan Riau sama dengan Riau, yaitu Teluk Belanga dan Kebaya Labuh.

Untuk lagu daerah, ada Segantang Lada, Bujang Lagak, Kepri Manise, Dendang Nelayan, dan Hang Tuah. Nah, alat musik yang digunakan oleh penduduk asli di antaranya adalah gambus, gambang camar, gong, nafiri, akordeon, dan gendang silat.

Provinsi Jambi

Di Pulau Sumatera, ada pula Provinsi Jambi, tepatnya di sebelah timur. Masyarakat Jambi merupakan masyarakat yang heterogen. Mayoritas penduduk yang tinggal di daerah ini merupakan suku Melayu. Ada pula suku Kerinci, suku Kubu, dan suku Anak Dalam.

Bahasa daerah yang digunakan di Jambi adalah bahasa Melayu. Namun, ada beberapa dialek yang membedakannya, yaitu dialek Tanjung Jabung Timur, dialek Kota Jambi, dialek Muarajambi, dialek Batanghari, dialek Tebo, dialek Bungo, dan dialek Marangin.

Adapun tradisi yang umum dilakukan di Jambi adalah tradisi Nyumbun, yaitu mengambil sumbun atau sejenis kerang bambu. Ada juga Maanta, yaitu mengantar rantang makanan ke rumah saudara dan biasanya dilakukan menjelang Idul Fitri.

Selain itu, ada tradisi Baca Burdah dan tradisi Ngihok. Burdah adalah puisi yang berisi tentang sejarah kehidupan Nabi Muhammad. Ngihok adalah kegiatan mengumumkan informasi kepada masyarakat mengenai kegiatan adat, gotong royong, upacara, dan sebagainya.

Senjata tradisional Jambi adalah badik tumbuk lada, keris siginjai, sumpit, dan tombak. Untuk pakaian tradisional, ada yang disebut baju kurung tanggung. Pakaian ini umum dikenakan oleh laki-laki dan perempuan dalam upacara perkawinan. Khusus perempuan, ada kebiasaan mengenakan telukuk atau penutup kepala.

Lagu daerah di Jambi, antara lain Injit-Injit Semut, Selendang Mayang, Dodoi Si Dodoi, dan Pinang Muda. Sementara itu, alat musik dari Jambi adalah akordeon, cangor, dan keromong.

Provinsi Bengkulu

Bengkulu merupakan salah satu provinsi yang terletak di Pulau Sumatera. Suku yang berdiam di daerah ini, antara lain suku Rejang, suku Serawai/Pasemah, suku Kaur, suku Lembak, suku Bengkulu, dan suku Katahun. 

Bahasa yang digunakan oleh masyarakat di Bengkulu adalah bahasa Bengkulu, bahasa Enggano, dan bahasa Rejang, dengan beberapa dialek yang memperkaya bahasa daerah di Bengkulu ini.

Ada sejumlah tradisi yang masih dilakukan hingga hari ini di Bengkulu, seperti Tabot, Opoi Malem Likua, Malam Nujuh Likur, Nenjor, dan Bakar Gunung. Masing-masing tradisi ini dilangsungkan pada momen khusus.

Bakar Gunung, misalnya, merupakan salah satu dari tiga tradisi yang umum dilakukan menjelang Lebaran. Selain itu, ada tradisi takbiran dan Cencang Kertok.

Senjata tradisional Bengkulu adalah rudus, keris, rambai ayam, dan sewar. Lalu, untuk pakaian adat Bengkulu dikenal dengan nama Rejang Lenong. Pakaian ini biasa digunakan pada upacara perkawinan. Ada pula kain khas dari Bengkulu yaitu Kain Bersurek.

Lagu daerah dari Bengkulu, antara lain Lalan Belek, Umang-Umang, Pegi Berayak, Taneak Tanai, dan Sungai Suci. Nah, alat musik yang populer dari Bengkulu adalah dol, yaitu alat musik yang mirip gendang tetapi tanpa lubang di bagian dasar.

Provinsi Sumatera Selatan

Berdekatan dengan Jambi dan Bengkulu, ada Provinsi Sumatera Selatan. Ibu kota provinsi ini adalah Palembang. Ada 12 suku asli yang dapat dijumpai di Sumatera Selatan, yaitu suku Komering, suku Gumai, suku Semendo, suku Kayuangung, suku Palembang, suku Ogan, suku Sekayu, suku Pasemah, suku Bayuasin, suku Lematang, suku Lintan, dan suku Rawas.

Bahasa yang digunakan oleh masyarakat di Sumatera Selatan, antara lain bahasa Kayu Agung, bahasa Komering, bahasa Lematang, bahasa Melayu, bahasa Ogan, dan bahasa Pedamaran.

Dari segi tradisi, masyarakat di Sumatera Selatan masih melakukan Tradisi Lepas Burung, yaitu tradisi untuk mengurangi karma yang bersifat buruk sekaligus menambahkan rezeki.

Ada pula Ngobeng, tradisi makan bersama dalam berbagai acara adat yang diadakan di Palembang. Dalam Ngobeng, delapan orang duduk membentuk lingkaran sambil bersila, lalu menyantap lauk-pauk yang ada di tengah.

Ada lima jenis senjata tradisional yang terdapat di Sumatera Selatan, yaitu keris palembang, tombak trisula, skin, kudhok, dan klewang hembrug. Pakaian adatnya disebut dengan istilah Aesan Gede yang melambangkan kebesaran.

Lagu daerah yang berasal dari Sumatera Selatan adalah Layang Selayang, Ribulah Ribu, Dirot, Cuk Mak Ilang, dan Dek Sangke. Alat musik tradisional dari Palembang, antara lain burdah dan gendang, gembus, genggong, dan kenong basemah. 

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Kepulauan Bangka Belitung merupakan hasil pemekaran Provinsi Sumatera Selatan pada 2000. Ada dua pulau utama dalam provinsi ini, yaitu Bangka dan Belitung.

Suku asli yang tinggal di Kepulauan Bangka Belitung adalah suku Lom, suku Sawang, dan suku Sekak. Namun, sebagian besar penduduk yang tinggal di daerah ini kini adalah pendatang Melayu dari Malaka dan Riau. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu dengan dialek Bangka dan Belitung.

Ada sejumlah tradisi yang masih dilakukan masyarakat, salah satunya tradisi Sepintu Sedulang. Kebudayaan ini melambangkan prinsip masyarakat Kepulauan Bangka Belitung yang menjunjung persatuan dan kesatuan serta gotong royong.

Ada pula Buang Jong, yaitu tradisi dari suku Sawang yang melepas perahu kecil ke tengah laut. Tujuannya untuk meminta perlindungan dari bencana. Maras Tahun pun merupakan ritual asli dari Bangka Belitung. Ini merupakan ungkapan syukur setelah melewati masa menanam padi.

Untuk senjata tradisional, ada yang disebut parang bangka, siwar, dan kedik. Sementara itu, pakaian daerah dari Bangka Belitung adalah baju seting dan kain cual. Kain cual berbentuk seperti kain songket. Untuk pengantin, busana yang digunakan disebut paksian.

Lagu daerah yang bisa didengarkan adalah Yok Miak, Zapin Serumpun Balai, Berage, dan Nasib si Bujang Saro. Alat musik yang bersifat tradisional dari Kepulauan Bangka Belitung adalah gitar dambus yang berbentuk seperti gitar, rebana, gambangan, dan sebagainya.

Provinsi Lampung

Secara geografis, Lampung terletak di ujung selatan Pulau Sumatera. Adapun suku asli yang bisa dijumpai di daerah ini adalah suku Lampung Pesisir dan suku Lampung Pepadun. Bahasa yang digunakan suku Lampung Pesisir adalah bahasa Lampung dengan dialek “A”, sedangkan bahasa suku Lampung Pepadun menggunakan dialek “O”.

Ada setidaknya lima tradisi populer yang dilakukan di Lampung, salah satunya Upacara Gawi yang merupakan bentuk rasa syukur atas kelahiran, perkawinan, dan berkat lain. Ada juga Kukhuk Limau, yaitu tradisi prosesi kehamilan.

Selain itu, ada Tayuhan, yaitu sebutan untuk upacara adat saat melangsungkan pernikahan, khitanan, atau pembangunan rumah. Ada pula Belangiran dan Ngumbay Lawok. Belangiran adalah ritual penyucian diri sekaligus sarana silaturahmi. Ngumbay Lawok adalah rasa syukur atas hasil laut yang melimpah.

Senjata tradisional yang dimiliki oleh masyarakat di Lampung adalah badik Lampung. Ada pula terapang, payan, dan candung. Nah, pakaian adatnya disebut Tulang Bawang yang digunakan dalam pernikahan maupun upacara adat lainnya.

Lagu daerah yang berasal dari Lampung adalah Cangget Agung, Lipang Lipang Dang, Sakai Sambayan, dan Sang Bumi Ruwai Jurai. Alat musik tradisional dari Lampung adalah akordion, cetik, gambus lunik, membling, dan kompang.

Provinsi Banten

Provinsi Banten merupakan daerah pemekaran dari Jawa Barat pada 2000. Suku yang asli di daerah ini adalah suku Sunda dan suku Baduy. Bahasa yang digunakan oleh penduduk adalah bahasa Sunda Banten dan bahasa Baduy (khusus masyarakat Baduy).

Ada beberapa tradisi atau ritual yang masih dilakukan di Banten. Salah satunya, Seren Taun, yaitu upacara sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen. Ada pula Ngalaksa, yaitu membuat laksa, berupa makanan dari tepung beras. Tujuannya untuk menghitung jumlah penduduk.

Ada pula Tradisi Seba, yaitu tradisi yang dilakukan masyarakat suku Baduy yang berjalan kaki ke ibu kota untuk menyerahkan hasil bumi. Tradisi ini sangat unik karena masyarakat Baduy datang berjalan kaki dari Kanekes, Lebak, hingga Serang.

Sementara itu, senjata tradisional di Banten adalah bedok atau golok, congkrang, golok ciomas, dan golok sulangkar. Pakaian adat yang digunakan adalah pakaian Pangsi, yang dikenakan oleh laki-laki. Khusus bagi masyarakat Baduy, ada pakaian bernama jamang sangsang.

Nah, lagu daerah dari Banten adalah Tong Sarakah, Dayung Sampan, dan Jereh Bu Guru. Alat musik tradisional dari wilayah ini adalah pantun bambu, angklung buhun, angklung gubrag, dogdog lojor, calung, kacapi, bendrong lesung.

Provinsi Jawa Barat

Jawa Barat merupakan daerah yang terletak di bagian paling barat Pulau Jawa. Suku asli dari Jawa Barat adalah suku Sunda. Selain itu, ada beberapa suku pendatang yang mendiami wilayah tersebut, yaitu Betawi, Minang, dan warga Tionghoa.

Bahasa yang digunakan di Jawa Barat adalah bahasa Sunda dengan dua jenis dialek, yaitu dialek (h) dan dialek non-(h). Selain itu, sebagian lain menggunakan bahasa Jawa dalam percakapan sehari-hari.

Adapun tradisi yang dilakukan di Jawa Barat sangat beragam. Menjelang Ramadan, ada tiga tradisi unik yang sering dilaksanakan, yaitu Nyadran, Kuramasan, dan Munggahan. Selain itu, ada upacara Mapag Sri, yaitu sebagai bentuk rasa syukur atas hasil pertanian.

Ada juga tradisi yang disebut Pawai Jumpana, yaitu memikul tandu berukuran besar yang berisi hasil-hasil bumi. Untuk ibu hamil, ada ritual yang tak boleh dilewatkan, yaitu Reuneuh Mundingeun. Anda juga bisa menjumpai tradisi Nyalin, yaitu tradisi sebelum masa tanam.

Senjata tradisional dari Jawa Barat disebut kujang. Senjata ini berukuran 20-25 cm dan terbuat dari besi, baja, atau bahan pamor. Untuk pakaian adat, ada yang disebut pangsi, bedahan, menak, beskap, dan mojang jajaka. 

Lagu daerah dari Jawa Barat sangat beragam, ada Bajing Luncat, Bubuy Bulan, Es Lilin, Manuk Dadali, Neng Geulis, Nenun, dan sebagainya. Sementara itu, alat musik lokal yang populer dari Jawa Barat adalah angklung.

Provinsi DKI Jakarta

DKI Jakarta merupakan ibu kota negara Indonesia. Suku asli yang menempati wilayah ini adalah suku Betawi. Namun, saat ini penduduk Jakarta sangat beragam dan banyak di antaranya merupakan pendatang dari daerah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Namun, penduduk asli menggunakan bahasa Betawi untuk berbicara sehari-hari.

Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Betawi hingga saat ini adalah Nyorog, yaitu tradisi mengantarkan makanan ke rumah saudara dan dilakukan sebelum puasa. Ada pula ondel-ondel, yaitu atraksi yang identik dengan boneka raksasa. 

Kesenian asli dari Betawi adalah tanjidor. Kesenian ini dilakukan pada upacara-upacara tradisional. Selain itu, ada yang disebut tradisi silat beksi, lenong, dan palang pintu. Palang Pintu adalah tradisi yang merupakan paduan antara silat dan kesenian.

Di Betawi, senjata tradisional penduduk adalah golok. Ada pula belati, punta, toya, dan badik cangkingan. Sementara itu, pakaian tradisional yang dikenakan laki-laki disebut baju kurung, sedangkan perempuan disebut baju sadariah.

Lagu daerah dari masyarakat asli Jakarta, antara lain Kicir-Kicir, Lenggang Kangkung, Jali-Jali, Sirih Kuning, Kelap-Kelip, dan Keroncong Kemayoran. Alat musik tradisionalnya adalah gambang, kromong, kongahyan, tehyan, sukong, gendang, kempul, dan ningnong.

Provinsi Jawa Tengah

Jawa Tengah merupakan wilayah yang sangat luas. Ibu kota provinsi ini adalah Kota Semarang. Suku asli dari Jawa Tengah adalah suku Jawa. Bahasa yang digunakan secara universal adalah bahasa Jawa. Ada lima dialek yang dikenal dalam bahasa Jawa, yaitu dialek Solo-Yogya, Pekalongan, Wonosobo, Banyumas, dan Tegal.

Untuk tradisi, Jawa Tengah mewakili keragaman budaya Indonesia. Tradisi yang masih diselenggarakan oleh penduduk lokal saat ini adalah Tingkeban dan Tedak Sinten yang merupakan bagian dari upacara kelahiran. Ada pula Larung Sesaji yang biasa dilakukan oleh masyarakat pesisir. Tradisi Sadranan biasa dilakukan sebelum Ramadan, yaitu membersihkan makam leluhur.

Bagi yang tinggal di dekat Gunung Merapi, ada yang disebut Ritual Sedekah Gunung Merapi. Ritual ini adalah simbol untuk meminta keselamatan bagi masyarakat yang tinggal di daerah ini.

Senjata tradisional yang terkenal dari Jawa Tengah adalah keris. Ada pula plintheng, thulup, kudhi, dan tombak. Sementara itu, pakaian adat daerahnya disebut baju jawi jangkep dan kebaya.

Untuk lagu daerah, Anda pasti akrab dengan irama Cublak Cublak Suweng, Lir Ilir, Gundhul Pacul, Jaranan, Padhang Wulan, Gambang Suling, dan Bapak Pucung. Alat musiknya dikenal sebagai gamelan yang terdiri atas beberapa perangkat, seperti bonang, demung, kenong, dan sebagainya.

Provinsi DI Yogyakarta

Di Yogyakarta, suku asli penduduknya adalah suku Jawa. Bahasa yang digunakan pun bahasa Jawa. Daerah yang terletak di pesisir selatan Pulau Jawa ini tidak terlalu luas, tetapi terkenal dengan pariwisatanya.

Ada sejumlah upacara adat yang lestari di Yogyakarta yaitu Sekaten. Tradisi ini biasa dilakukan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ada pula Grebeg Muludan, yaitu tradisi membawa gunungan yang berisi makanan dan diperebutkan oleh masyarakat.

Di masyarakat pesisir, ada ritual yang disebut Upacara Labuhan. Tujuan upacara ini adalah untuk meminta keselamatan kepada Yang Maha Kuasa. Upacara lain adalah Siraman Pusaka yang biasa dilakukan oleh lingkungan keraton. 

Bukan hanya itu, ada Tradisi Saparan Bekakak yang merupakan niat untuk mendapatkan keselamatan. Di daerah Imogiri, ada tradisi Nguras Enceh, yaitu tradisi membersihkan gentong di makam raja-raja Jawa Imogiri.

Untuk senjata tradisional yang berasal dari Yogyakarta, ada keris, patrem, tombak, wedhung, canggah, condroso, dan badhil. Nah, pakaian tradisionalnya disebut kebaya dan surjan. Ada kain khas yang umum digunakan untuk berbagai keperluan disebut kain jarit. Biasanya kain jarit terbuat dari batik.

Lagu daerah Yogyakarta adalah Pitik Tukung, Sinom, Suwe Ora Jamu, Kidang Talung, Caping Gunung, dan Walang Kekek. Alat musik yang populer adalah gamelan seperti yang dimiliki suku Jawa di wilayah lain.

Provinsi Jawa Timur

Jenis suku yang berdiam di Jawa Timur terbilang lebih banyak. Selain didominasi suku Jawa, ada pula suku Tengger di Probolinggo, suku Osing di Banyuwangi, suku Madura di Pulau Madura, dan suku Bawean. 

Ada dua jenis bahasa utama yang digunakan di Jawa Timur, yaitu bahasa Jawa dan bahasa Madura. Bahasa Jawa terdiri atas empat jenis dialek, yaitu dialek Jawa Timur, Osing, Tengger, dan dialek Solo-Yogya. Sementara itu, bahasa Madura digunakan oleh masyarakat di sekitar daerah Madura.

Tradisi yang umum dilakukan di Jawa Timur salah satunya, Festival Bandeng. Biasanya festival ini digelar setiap tahun di Sidoarjo sebagai cara untuk melestarikan ikan bandeng. Ada pula kegiatan Karapan Sapi yang dilakukan oleh masyarakat Madura.

Masyarakat Osing melakukan ritual Tumpeng Sewu yang menyimbolkan rasa syukur. Sementara itu, masyarakat Tengger mengadakan acara Kasada, yaitu persembahan kepada leluhur.

Senjata tradisional masyarakat Jawa Timur yang populer adalah clurit. Selain itu, ada caluk, buding, keris, kudi, dan bionet. Sementara itu, pakaian adatnya disebut baju pesa’an. Untuk kain tradisional yang dibuat penduduk lokal, ada batik dan tenun ikat.

Beberapa judul lagu daerah dari Jawa Timur adalah Kembhang Malate, Rek Ayo Rek, Lindri, Grimis-Grimis, Tanjung Perak, Lir-Sa’alir, dan Ghai Bintang. Alat musik yang digunakan adalah angklung caruk, gamelan, bonang, ketipung, kenong telok, kluncing, saronen, dan kendang banyuwangi.

Provinsi Bali

Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang identik dengan kekayaan pariwisatanya. Suku asli penduduk yang tinggal di Bali adalah suku Bali. Ada dua klasifikasi yang berdasarkan gelombang migrasi kedatangan, yaitu suku Bali Aga dan suku Bali Jawi. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Bali.

Sebagai sentra budaya yang diminati wisatawan, ada berbagai tradisi atau upacara menarik yang dilakukan. Salah satunya, tradisi Mekare-kare atau Perang Pandan, yaitu upacara untuk menghormati dewa perang. Ada pula perayaan Omed-Omedan, yaitu perayaan setelah melewati Hari Raya Nyepi.

Tradisi lain adalah Mekotek, yaitu prosesi yang bertujuan untuk tolak bala dari serangan penyakit. Gebug Ende Seraya adalah atraksi bertarung antara dua laki-laki dengan menggunakan rotan. Ada pula tradisi Mesbes Bangke, Makepung, Megibung, Melasti, dan Mesuryak.

Nah, senjata tradisional yang berasal dari Bali adalah wedhung, trisula, arit, caluk, kandik, taji, dan keris tayuhan. Sementara itu, pakaian daerahnya adalah payas agung, payas madya, payas alit, dan payas jangkep.

Lagu daerah asli dari Pulau Dewata ini adalah Dewa Ayu, Janger, Juru Pencar, dan Mejarengan. Alat musik tradisionalnya adalah genggong, rindik, gerantang, gangsa, dan jegog.

Provinsi Nusa Tenggara Barat

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terdiri atas dua pulau utama, yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Adapun suku bangsa yang mendiami wilayah ini adalah suku Sasak, suku Samawa, dan suku Mbojo. Bahasa yang digunakan oleh masyarakat adalah bahasa Bima (Mbojo), bahasa Sasak, dan bahasa Tau Samawa.

Tradisi yang dimiliki oleh masyarakat NTB cukup beragam. Salah satunya adalah Dende Bunti, yaitu mengantar calon pengantin laki-laki ke rumah calon pengantin perempuan. Ada pula tradisi Nyongkolan, yaitu kegiatan mengenalkan pasangan baru dalam upacara perkawinan.

Di Kabupaten Sumbawa, ada yang dikenal dengan Tradisi Sentek Panguri. Ini adalah tradisi menyampaikan persembahan kepada Sultan Sumbawa Dewa Masmawa. Selain itu, ada pula tradisi yang disebut Maulid Adat Bayan, yaitu peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Selain tradisi, hal unik lain dari masyarakat NTB adalah senjata tradisionalnya. Senjata tradisional adalah keris, kelewang, tulup, dan golok. Pakaian adat dari NTB disebut Rimpu yang menggunakan elemen sarung dalam berbusana.

Nah, lagu daerah yang asli dari NTB adalah Halele U Ala De Teang, Moree, Orlen-orlen, Tebe Onana, dan Tutu Koda. Sementara itu, alat musiknya adalah gendang beleq, alat musik terumpang, gong tawaq-tawaq, satong srek, dan serunai.

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Berbatasan dengan NTB, ada Nusa Tenggara Timur (NTT). Ada sejumlah suku bangsa yang terdapat di wilayah ini, antara lain Helong, Dawan, Tetun, Kemak, Marae, Rote, Sabu, Sumba, Manggarai Riung, Ngada, dan Ende Lio. Bahasa lokal yang digunakan sangat beragam mulai dari bahasa Abui, Adang, Anakalang, Bajo, Bajo Delang, Batu, Blagar, Buna, Dawan, dan masih banyak lagi.

Tradisi masyarakat asli NTT antara lain Belis, yaitu tradisi seserahan dari pihak laki-laki. Ada pula yang disebut Upacara Kuda Pasola, yaitu atraksi saling serang menggunakan lembing yang menunjukkan status sosial dalam masyarakat.

Ritual lain yang unik dari NTT adalah Kubur Batu, yaitu cara menempatkan mayat di dalam kuburan seperti bayi. Terkait dengan itu, ada juga upacara Kede, yaitu upacara kematian yang melibatkan hewan ternak.

Senjata tradisional yang dimiliki oleh penduduk lokal NTT adalah sundu atau sudu, bentuknya seperti keris. Selain itu, ada kenube, tombak lamaholot, panahan, dan dopi. Pakaian tradisional dari daerah ini adalah baju adat Sabu. Ada pula yang disebut ikat patola, yaitu kain tenun yang digunakan kepala suku.

Untuk lagu daerah, ada beberapa yang populer, yaitu Anak Kambing Saya, Bolelebo, Desaku, Lereng Wutun, Orere, Potong Bebek Angsa, Flobamora, dan sebagainya. Sementara itu, alat musik tradisional dari NTT adalah sasando, alat musik petik yang menghasilkan suara indah.

Provinsi Kalimantan Barat

Menuju Pulau Kalimantan, ada Provinsi Kalimantan Barat yang berbatasan dengan Malaysia. Ada dua suku utama yang tinggal di wilayah ini, yaitu suku Dayak dan suku Melayu. Bahasa yang digunakan oleh penduduk lokal terdiri atas beberapa jenis, yaitu bahasa Bakatik, Bukat, Galik, Kayaan, Melayu, Punan, Ribun, dan Taman.

Salah satu tradisi yang masih dilaksanakan di Kalimantan Barat adalah makan bersama dan setelah itu membuang makanan di sungai. Ini merupakan tanda bahwa masyarakat ingin hidup selaras dengan lingkungan alam mereka.

Ada pula yang disebut tradisi Makan Saprahan. Ini merupakan ritual makan bersama yang menunjukkan simbol persamaan status. Selain itu, ada tradisi Kemponan dan Jappe’. Unik lagi, ada Pawai Tatung, yaitu kolaborasi budaya Tionghoa dengan Dayak.

Senjata tradisional yang digunakan masyarakat Kalimantan Barat adalah mandau, yaitu parang dengan ukiran indah di bilahnya. Ada pula senjata lain, yaitu dohong, sipet, dan talawang. Bagi masyarakat Dayak, khususnya laki-laki, ada pakaian tradisional yang disebut King Baba. Untuk perempuan disebut King Bibinge.

Lagu daerah dari Kalimantan Barat ada Cik Cik Periuk, Aek Kapuas, Alon-Alon, Kapal Belon, Sungai Kapuas, Bantelan, Bujang Nadi, dan Dare Sibarang. Alat musik tradisional yang digunakan keledik, senggayung, agukng, tuma, tar, balikan, dan sape.

Provinsi Kalimantan Selatan

Provinsi dengan ibu kota Banjarmasin ini memiliki suku asli, yaitu suku Banjar. Ada tiga kelompok suku yang mendiami kota ini, yaitu Banjar Kuala, Banjar Pahuluan, dan Banjar Batang Banyu. Adapun bahasa yang digunakan adalah Bajau Semayap, Bakumpai, Banjar, Berangas, dan Maanyan.

Sementara itu, upacara adat yang dilaksanakan di Kalimantan Selatan, antara lain Madihin, Mamanda, Japen, Balamut, Hadrah, Bamandi-mandi, Maayun Anak, dan sebagainya. Di antaranya, Madihin adalah suatu atraksi hiburan rakyat yang diadakan pada acara-acara penting.

Selain itu, ada pula yang disebut tradisi Basasuluh, yaitu termasuk dalam rangkaian adat perkawinan. Tujuannya untuk menyelidiki kehidupan seorang wanita sebelum dilamar.

Senjata tradisional yang dimiliki oleh masyarakat Kalimantan Selatan adalah parang nabur. Ada pula keris banjar, mandau, dan sungga. Pakaian yang digunakan dalam acara-acara penting terdiri atas empat jenis, yaitu Babaju Kun Galung Pacinan, Bagajah Gamuling Baular Lalut, Baamur Galung Pancaran Matahari, dan Baamar Galung Modifikasi.

Nah, musik daerah yang berupa lagu dari Kalimantan Selatan, antara lain Ampar-Ampar Pisang, Paris Barantai, Anak Pipit, Ayun Apan, Musik Panting, dan Tirik Lalan. Untuk alat musik, Anda bisa menjumpai gamelan banjar, kalampat, kalang kupak, kintung, dan kuriding.

Provinsi Kalimantan Tengah

Kalimantan Tengah adalah provinsi dengan ibu kota Palangka Raya. Suku penduduk asli yang mendiami wilayah ini adalah suku Dayak, terbagi atas beberapa etnis yaitu Dayak Ngaju, Ma’anyan, Siang, Murung, Bakumpai, Ot Danum, Lawangan, dan Dusun.

Bahasa yang digunakan oleh penduduk setempat adalah bahasa Bakumpai, Bali, Banjar, Bayan, Dayak Bara Injey, Dayak Baream, Dayak Kapuas, dan Dayak Ngaju.

Salah satu tradisi yang terdapat di Kalimantan Tengah adalah Lawang Sakepeng. Tradisi ini merupakan atraksi bela diri yang dilakukan untuk memberi penghormatan kepada tamu. Ada pula upacara Tiwah dari suku Dayak Ngaju, yaitu prosesi mengantarkan arwah ke surga.

Ritual Tetek Pantan juga merupakan salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat asli Dayak saat menyambut tamu kehormatan. Dalam melaksanakan tradisi, ada pakaian adat yang digunakan. Salah satunya, baju sangkarut dari suku Dayak Ngaju. Sementara itu, senjata tradisionalnya adalah mandau, sumpit, dan duhung.

Untuk lagu daerah, ada Kalayar, Naluya, Palu Lempong Popi, Tumpi Wayu, dan Manasai. Nah, alat musik daerah yang ada di Kalimantan Tengah adalah katambung, garantung, kangkanung, rebab, kecapi, dan suling.

Provinsi Kalimantan Timur

Provinsi lain yang terdapat di Pulau Kalimantan adalah Kalimantan Timur. Penduduk asli yang mendiami wilayah ini merupakan suku Kutai atau disebut juga Dayak Kutai. Adanya percampuran dengan budaya melayu dan Islam membuat suku Kutai berbeda dengan suku Dayak di Kalimantan.

Nah, bahasa yang digunakan di daerah ini, antara lain bahasa Aoheng, Bahau Diaq Lay, Bahau Ujoh Bilang, Bajau Pondong, Basap, Benuaq, Dusun, Kenyah, Pasir, Punan Merah, Tunjung, dan Segaai.

Masyarakat di Kalimantan Timur masih melakukan beberapa tradisi. Salah satunya, Nebe’e Rau, yaitu upacara ungkapan syukur saat akan memulai masa tanam padi. Ada pula Ngehawa’k, yaitu tradisi yang berkaitan dengan rangkaian upacara perkawinan.

Untuk anak, ada yang disebut upacara Dahau. Upacara ini diselenggarakan saat memberikan nama anak. Ada juga Ngugu Tahun, yaitu upacara adat sebagai ungkapan syukur dengan memotong kerbau. Beliatn adalah ritual penyembuhan yang lazim dilakukan di masyarakat lokal.

Senjata tradisional di Kalimantan Timur terdiri atas mandau, gayang, sumpit, tombak, dan keris buritkang. Sementara itu, pakaian adat yang selalu dikenakan dalam upacara adat adalah Baju Kustin. Ada pula Bulang Kuurung dan Bulang Burai King.

Bagaimana dengan lagu daerah? Anda bisa mendengarkan Indung-Indung, Oh, Adingkoh, Bulan Haji, Buah Bolok, dan Lamin Tulungsur. Sementara itu, alat musik tradisional di Kalimantan Timur adalah gimar, uding, jatung utang, klentangan, dan kedire.

Provinsi Kalimantan Utara

Beberapa suku di Kalimatan Utara merupakan suku asli dari Pulau Kalimantan, yaitu Banjar, Bulungan, Kutai, Dayak, dan Tidung. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Abai, Bugis, Bulungan, Kenyah, Long Pulung, Lundayeh, Punan Paking, Saban, Tidung, dan Uma Lung.

Salah satu tradisi yang populer dari Kalimantan Utara adalah Tradisi Irau. Ini merupakan tradisi yang dilakukan oleh suku Tidung dengan melarung sesaji ke laut. Tradisi Irau menjadi salah satu daya tarik wisata yang diminati oleh para pengunjung ke daerah ini.

Selain itu, ada pula beberapa upacara yang masih dilakukan hingga saat ini di Kalimantan Utara, antara lain Jatung Utang, Penurunan Padaw Tuju Dulung, Ngukab Fulung, Ngripak Ulung, Bidung Bebadung, Melah dan Lakin Ngayau, Mamat, Pekiban, dan Dolop.

Selain tradisi, hal unik dari Kalimantan Utara adalah senjata tradisional yang digunakan. Ada mandau, sumpit, dan dohong. Untuk pakaian adat, ada yang disebut Ta’a dan Sapei Sapaq.

Untuk lagu daerah, Anda mungkin pernah mendengar Bebilin, Jugit Demaring, Leten Jenai, Pinang Sendawar, dan Tuyang. Sementara itu, alat musik yang digunakan, antara lain jatung utang, babun, sluding, gambang, dan rebab.

Provinsi Gorontalo

Daerah yang merupakan hasil pemekaran lainnya adalah Gorontalo. Provinsi ini lahir pada 2000 dengan ibu kota bernama Kota Gorontalo. Suku asli penduduk Gorontalo adalah suku Gorontalo atau suku Hulontalo. Bahasa yang digunakan juga bahasa Gorontalo.

Ada setidaknya sejumlah budaya di Gorontalo yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB), yaitu Molonthalo, ritual tujuh bulanan bagi ibu yang hamil anak pertama. Ada juga Mohundingo, yaitu tradisi menggunting rambut bayi.

Tradisi lain adalah Tumbilotohe, yaitu memasang lampu minyak sebelum Idul Fitri. Meeraji merupakan tradisi yang dilakukan untuk menyambut Isra Miraj. Ada pula Momuhuto, yaitu siraman pada wanita menjelang prosesi pernikahan.

Pakaian yang digunakan dalam upacara-upacara adat tersebut adalah pakaian Biliu (perempuan) dan Makuta (laki-laki). Pasangan pakaian adat ini kerap digunakan dalam prosesi perkawinan. Selain itu, senjata tradisional Gorontalo adalah wamilo, aliyawo, banggo, baladu, badi, dan eluto.

Untuk lagu daerah, ada Dabu-Dabu, Hulandalo Lipuu, Binde Biluhuta, Moholunga, dan Tahuli Li Mama. Alat musik tradisional masyarakat Gorontalo adalah polopalo, gambusi, dan wahulo.

Provinsi Sulawesi Barat

Beralih ke Pulau Sulawesi, ada Provinsi Sulawesi Barat yang memiliki ibu kota di Kabupaten Mamuju. Suku penduduk asli yang tinggal di Sulawesi Barat adalah suku Mandar, suku Toraja, dan suku Bugis. 

Sementara itu, bahasa yang digunakan sehari-hari di daerah ini adalah bahasa Baras, Benggaulu, Budong-Budong, Kone-Konee, Mamasa, Mamuju, Mandar, Panei, dan Topoiyo.

Apa saja tradisi daerah yang terdapat di Sulawesi Barat? Salah satunya, Melluas, yakni membersihkan diri sebagai simbol ungkapan syukur. Dalam tradisi ini, masyarakat akan menghanyutkan makanan, uang, dan ayam di sungai.

Mamose, yaitu tradisi ekstrem yang dilakukan sebagai simbol menyatukan kekuatan dan kebersamaan. Cakkuriri adalah upacara adat yang dilakukan guna menghormati Kerajaan Sendana oleh masyarakat setempat. Maccera Banua adalah tradisi menolak bala yang dilakukan masyarakat dengan mengoleskan tepung di pipi.

Lalu, bagaimana pakaian tradisional yang dikenakan dalam upacara adat di Sulawesi Barat? Ada yang disebut baju Pattuqduq Towaine yang berasal dari suku Mandar. Sementara itu, senjata tradisionalnya adalah jambia.

Lagu daerah dari Sulawesi Barat adalah Tenggang-Tenggang Lopi, Pulo Karampuang, Bulu Londong, Malluya, Panawar Saliliu, dan Sayyang Sayyang Mandar. Alat musik yang digunakan, antara lain sattung, pompang, kecapi mandar, calung, dan gongga lima.

Provinsi Sulawesi Selatan

Ada tiga suku mayoritas yang merupakan penduduk asli di Sulawesi Selatan, yaitu suku Makassar, suku Bugis, dan suku Toraja. Jenis bahasa yang digunakan sehari-hari di daerah ini, antara lain Bajo, Bonerate, Bugis, Bugis De, Konjo, Laiyolo, Lemolang, Makassar, Rampi, Seko, Toraja, dan Wotu.

Tradisi yang masih dilangsungkan oleh masyarakat setempat di antaranya adalah Sisemba, yaitu permainan adu kaki yang dilakukan saat panen. Ada juga yang disebut Mappalili, yaitu ritual saat awal musim tanam dan dilakukan oleh para pendeta Bugis Kuno.

Tradisi lain adalah Sigajang Laleng Lipa, merupakan tradisi yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Tradisi unik lain adalah Ma’ Nene’, yaitu membersihkan jenazah keluarga untuk mengenang para leluhur. Accera Kalompoang adalah ritual yang berkaitan dengan kebesaran Kerajaan Gowa.

Sementara itu, pakaian adat dari Sulawesi Selatan populer dengan nama Baju Bodo. Pakaian ini memilik corak yang khas dan sering digunakan dalam perayaan atau upacara. Senjata tradisional dari Sulawesi Selatan adalah keris tappi’, alamang, badik, kanna, dan bessing.

Untuk lagu daerah yang berasal dari Sulawesi Selatan, ada Anging Mammiri, Amma’ Ciang, Ana’ Kukang, Indo’ Logo, Bulu Alau’na Tempe, dan Mappadendang. Untuk bermusik, alat yang digunakan adalah kesok-kesok, gandrang, pa’pompang, puik-puik, dan popondi.

Provinsi Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah merupakan salah satu provinsi yang terletak di Pulau Sulawesi. Ada sejumlah suku bangsa yang terdapat di wilayah ini, yaitu suku Kaili, Kulawi, Lore, Pamona, Mori, Bungku, Saluan, Balantak, Banggai, Buol, dan Tolitoli. Selain itu, ada juga suku terasing, yaitu suku Dala, suku Wana, suku Sea-Sea, dan suku Daya.

Bahasa yang digunakan oleh masyarakat setempat adalah bahasa Bada, Bajo, Balaesang, Balantak, Banggai, Besoa, Bugis, Bungkul, Buol, Dondo, Kaili, Kulawi, Pamona, dan Pipikoro.

Di Sulawesi Tengah, tradisi yang masih ada hingga saat ini adalah Padungku, tradisi untuk mensyukuri hasil panen yang telah diterima. Ada juga ritual Mora’akeke, yaitu ritual untuk meminta hujan dari suku Kaili.

Upacara adat yang juga masih dilaksanakan adalah upacara Nokeso, yaitu menggosok gigi perempuan yang menjelang remaja agar terlihat rata. Baliya jinja adalah upacara yang ditujukan untuk pengobatan yang masih menjadi ritual rutin bagi masyarakat.

Nah, pakaian adat yang digunakan oleh perempuan di Sulawesi Tengah disebut Koje, sedangkan untuk laki-laki disebut Nggembe. Senjata tradisionalnya adalah guma, pasatimpo, cakalele, surampa, dan sumpit.

Lagu daerah yang berasal dari Sulawesi Tengah adalah Tondok Kadadiangku, Tananggu Kaili, Palu Nataku, dan Tope Gugu. Sementara itu, alat musik tradisional yang digunakan adalah ganda, geso-geso, gimba, lalove, pare’e, santu, tatali, dan tutuba.

Provinsi Sulawesi Tenggara

Provinsi dengan ibu kota Kendari ini memiliki tiga suku utama, yaitu suku Tolaki, suku Buton, dan suku Muna. Selain itu, ada pula suku Moronene dan suku Wolio yang tersebar di berbagai daerah. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Bajo, Bali, Cia-Cia, Culambacu, Kulisusu, Morunene, Muna, Tolaki, dan Wolio.

Salah satu tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Sulawesi Tenggara adalah prosesi adat Kansoda’a. Prosesi ini dilakukan oleh keluarga Wakatobi yang memiliki anak perempuan sebagai bentuk kebanggaan. Ada pula Bangka Mbule-Mbule, yaitu melarung sesajen ke laut sebagai bentuk meminta keselamatan hasil panen.

Masyarakat lokal di Sulawesi Tenggara juga melakukan upacara adat Duata, yaitu untuk menghilangkan penyakit dan mendatangkan rezeki. Upacara ini dilakukan selama tiga hari berturut-turut.Tradisi lainnya adalah Posepaa. Ini adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Liya Wakatobi.

Pakaian adat yang dikenakan oleh masyarakat di Sulawesi Tenggara pada acara-acara penting terdiri atas dua jenis, yaitu Babu Nggawi dan Babu Nggawi Langgai. Sementara itu, senjata tradisional dari daerah ini adalah keris dan tombak tiworo liya.

Nah, lagu daerah yang dikenal dari Sulawesi Tenggara adalah Peia Tawa-Tawa, Wulele Sanggula, dan Tana Wolio. Untuk menciptakan musik tradisional, alat musik yang digunakan, antara lain baasi, kanda wuta, kecapi, lodalado, gambus, dimba nggowuna, dan ore ore nggae.

Provinsi Sulawesi Utara

Sulawesi Utara adalah provinsi yang terletak di ujung utara Pulau Sulawesi. Penduduk asli yang mendiami wilayah ini terbagi atas beberapa suku, yaitu suku Minahasa, suku Sangihe, suku Bolaang Mongondow, suku Talaud, dan suku Siau. Ada juga suku Bajo, suku Bantik, dan suku Wawontehu. 

Bahasa yang digunakan sehari-hari di Sulawesi Utara adalah bahasa Bantik, Bolaang Mongondow, Minahasa, Pasan, Ponosakan, dan Sangihe Talaud. 

Masyarakat di Sulawesi Utara masih melakukan sejumlah tradisi, di antaranya tradisi Mapalus, yaitu kegiatan gotong royong yang dilakukan secara bergantian. Ada juga yang disebut tradisi Mekiwuka, yaitu upacara adat yang berbentuk pawai dan dilakukan dengan iringan musik. Ritual ini merupakan ungkapan rasa syukur terhadap penyertaan Tuhan.

Perayaan Tulude adalah upacara yang diadakan tiap akhir Januari dan bertujuan untuk memohon berkat kepada Tuhan serta pengampunan dosa. Ada pula Festival Pinawetengan, yaitu upacara gelar pertunjukan seni dan budaya di Sulawesi Utara.

Pakaian tradisional dari Sulawesi Utara adalah Laku Tepu. Sementara itu, senjata tradisional dari daerah ini adalah pedang bara sangihe.

Sulawesi Utara memiliki beberapa lagu tradisional populer, seperti Si Patokaan, O Ina Ni Keke, dan Esa Mokan. Untuk alat musik tradisionalnya sendiri, ada kolintang, salude, momongan, santu, yori, dan masih banyak lagi.

Provinsi Maluku

Maluku adalah provinsi yang terletak di selatan Kepulauan Maluku. Suku penduduk asli yang berdiam di wilayah ini adalah suku Madole, Makian Barat, Tidore, Patani, Ternate, Pagu, Sawai, Weda, Makian Timur, Sula, Ange, Kadai, Galela, Maba, Kao, Tidore, dan suku Kayoa.

Nah, bahasa yang digunakan oleh penduduk setempat adalah bahasa Alune, Ambalau, Asilulu, Balkewan, Banda, Barakai, Batuley, Bobar, Bobay, Buru, Dawelor, Dobel, dan Elnama.

Tradisi yang lekat dengan keseharian masyarakat Maluku adalah salah satunya Tradisi Tapur. Tradisi ini dilakukan tiap Idulfitri oleh masyarakat dengan mengarak makanan keliling kampung. Selain itu, ada juga tradisi Timba Laor, Makan Patita, Kaul dan Abdau, Upacara Tihi Huau, dan Pela Gandong.

Senjata tradisional Maluku adalah parang salawaku, sedangkan pakaian adat daerah ini Baju Cele yang identik dengan warna merah dan putih.

Sementara itu, lagu daerah yang berasal dari Maluku adalah Ambon Manise, Ayo Mama, Burung Kakatua, Burung Tantina, Hela Rotan, Rasa Sayange, Sarinande, dan O Ulate. Alat musik tradisional dari Maluku adalah arababu, tifa, jukulele, dan rumba.

Provinsi Maluku Utara

Masyarakat Maluku Utara terdiri atas suku yang hampir serupa dengan Provinsi Maluku. Beberapa di antaranya, suku Ternate, suku Tidore, suku Tobelo, suku Pagu, suku Buli, suku Madole, dan suku Siboyo. Bahasa yang digunakan juga hampir sama, mulai dari bahasa Bacan, Bajo, Buli, Galela, Kadai, dan Patani.

Tradisi yang terdapat di masyarakat Maluku Utara adalah salah satunya Ela-Ela. Tradisi ini dilakukan untuk menyambut malam Lailatulkadar. Ritual dilakukan setelah salat tarawih.

Ada juga yang disebut Adat Segulaha, yaitu tradisi yang erat dengan masyarakat keturunan Kesultanan Ternate. Selain itu, ada Kololi Kie, yaitu tradisi yang dilakukan masyarakat Maluku Utara yang berarti mengelilingi gunung.

Senjata tradisional dari Maluku Utara adalah parang salawaku, sedangkan pakaian adat yang identik dengan daerah ini adalah Kimun Gia. Lagu daerah yang banyak dinyanyikan sama dengan Maluku, demikian pula alat musik tradisionalnya.

Provinsi Papua Barat

Jumlah suku yang terdapat di Provinsi Papua Barat cukup banyak. Beberapa di antaranya adalah suku Kambouw, Onim, Simuri, Irarutu, Kuri, Moscona, Tipin, Maya, Sekar, Mairasi, dan Biak. Bahasa yang digunakan sehari-hari pun sangat beragam, mulai dari bahasa Abun, Abun Ji, Batanta, Efpan, Gua, hingga Yuafeta. 

Untuk tradisi, Anda bisa menyaksikan sejumlah tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat lokal, yaitu Injak Piring (Mansorandak), Bakar Batu (Marapen), Potong Jari (Iki Palek), Ararem, dan kebiasaan membuat Tato. 

Untuk pakaian tradisional di Papua Barat dikenal dengan nama Koteka (laki-laki) dan rok rumbai untuk perempuan. Sementara itu, senjata tradisionalnya adalah tombak.

Untuk lagu daerah yang populer dari Papua Barat adalah E Mambo Simbo, Apuse, Sup Mowi Ya, dan Sajojo. Sementara itu, alat musik tradisional dari Papua Barat adalah guoto dan tifa.

Provinsi Papua

Papua berada dekat dengan Provinsi Papua Barat. Jumlah suku yang berada di wilayah Provinsi Papua cukup banyak, di antaranya adalah Dani, Biak, Asmat, Waropen, Tobati, Fuyu, Korowai, dan Komoro. Bahasa yang digunakan pun sangat bervariasi dari Aabinomin hingga Yonggom.

Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di Papua hampir sama dengan yang dilakukan di Papua Barat. Salah satunya, Bakar Batu adalah proses memasak dengan memanaskan batu. Selain itu, ada Tradisi Potong Jari yang merupakan cara mengungkapkan rasa duka akibat kematian keluarga.

Sementara itu, pakaian tradisional yang berasal dari Papua juga sama dengan Papua Barat, yaitu koteka dan rok rumbai. Senjata tradisionalnya adalah kapak batu, pisau belati, tombak, dan busur. Senjata ini masih digunakan oleh masyarakat Papua dalam kehidupan sehari-hari.

Lagu daerah yang bisa didengarkan dari Papua adalah E Mambo Simbo, Sijojo, Apuse, dan Yamko Rambe Yamko. Sementara itu, alat musik tradisionalnya adalah tifa, triton, dan pikon. Alat musik ini digunakan dalam memainkan musik untuk kegiatan-kegiatan upacara adat di Papua.

Jadi, inilah pembahasan lengkap mengenai keragaman budaya Indonesia yang wajib diketahui. Pengetahuan yang mendalam tentang nilai-nilai luhur bangsa melalui seni dan budaya diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta tanah air. Inilah modal utama untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik.